Polisi Sebut Bocah 1,3 Tahun Yang Hilang Bukan Diculik Tapi Meninggal Tercebur dalam Got Depan Rumah

Hoak Penculikan Anak

PONTIANAK – Beberapa hari terakhir Kota Pontianak dihebohkan dengan kabar diduga penculikan anak yang terjadi Jalan Dara Nandong, Kompleks Villa Ria Indah Kelurahan Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Dikutip dari tribunpontianak.co.id, Senin (5/11/2018) Kasus dugaan anak hilang yang ditangani kepolisian Polda Kalbar sejak Minggu (04/11/2018) akhirnya terungkap, Selasa (06/11/2018) pagi. 

Anjong alias Ajun (1,3 tahun) yang dilaporkan hilang Minggu pagi ditemukan tidak bernyawa, di saluran (got) depan rumahnya.

Dari pantauan Tribunpontianak.co.id, saluran tersebut berukuran, lebar sekitar 50 cm dan kedalaman air sekitar 25 cm.

Jenazah korban sudah dievakuasi pihak kepolisian untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tampak warga setempat berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat lantaran merasa penasaran. Apalagi korban sempat diisukan menjadi korban penculikan.

Pasalnya isu penculikan tersebut banyak diunggah di media sosial. Sehingga meramaikan isu penculikan anak yang beredar di Medsos.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol M Husni Ramli menuturkan bayi tersebut di temukan pada Selasa (6/11) sekitar pukul 07.20 WIN di dalam got tepatnya depan rumah nenek yang berjarak ± 5 meter dari rumah korban.

“Penemu pertama yakni Wendi (16) yang menemukan abang sepupu korban di temukan dalam posisi telungkup di dalam air dan dalam kondisi sudah meninggal dunia,”pungkas Husni.

Ketua Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar, Reinardo Sinaga, menyampaikan rasa berdukanya yang sedalam-dalamnya untuk keluarga korban, atas musibah yang menimpa anak mereka tersebut.

“Saya juga ingin mengecam keras setiap penyebat hoaks soal penculikan anak. Tolong berpikir yang jernih, bagaimana kalo itu anak Anda, saudara Anda atau keluarga Anda?,” ungkapnya.

Dengan modal informasi yang tidak valid, mudahnya jempol menyebarkan, tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

“Mari menjadi netizen yang cerdas, meningkatkan pemahaman kita akan informasi. Jangan kalah jempol dengan otak, pikir dulu baru sebar, cari yang benar dulu baru komentar,” harapnya.

Dia juga mengapresiasi langkah cepat, respons tanggap serta upaya kongkrit yang dilakukan pihak kepolisian dalam menuntaskan kasus ini. Penyebar hoaks penculikan anak yang meresahkan sudah ditangkap. Ini bukti keseriusan Polisi dalam menangani informasi bohong yang terus disuarakan oleh HCC Kalbar dan Mafindo untuk dilawan penyebarannya.

“Jadi mari cerdaslah bermedia sosial. Khususnya di group chat apps. Menjadi yang pertama menyebarkan informasi tak menjadikan anda hebat, atau menjadikan Anda yg paling tahu akan segala hal, apalagi informasi tersebut adalah informasi bohong, dan ditambah dengan asumsi sendiri,” sebutnya.

Mari jaga anak-anak di rumah, tetap waspada, namun bukan dengan menyebar hoaks.

“Ingat, jika Anda menyebar hoaks, Anda turut melakukan upaya kejahatan lainnya dalam tiap kasus yang Anda asumsikan tersebut,” ujarnya.

Referensi:

http://pontianak.tribunnews.com/2018/11/06/kasus-bocah-13-tahun-yang-dilaporkan-hilang-akhirnya-terungkap-dan-berakhir-tragis

http://pontianak.tribunnews.com/2018/11/06/bocah-yang-dikabarkan-hilang-di-tanjung-hulu-ditemukan-hanya-5-meter-dari-rumahnya

http://pontianak.tribunnews.com/2018/11/06/kapolsek-pontianak-timur-hasil-visum-korban-terindikasi-korban-jatuh-kedalam-got

http://pontianak.tribunnews.com/2018/11/06/bocang-tanjung-hulu-diduga-jadi-korba-penculikan-ditemukan-meninggal-dunia-dalam-got-depan-rumahnya

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *