
KUBU RAYA – Senin (22/10/2018) pesan di grup whatsapp menginfokan terkait kasus pencurian anak yang terjadi di Sungai Udang Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Berikut isi pesan whatsapp yang beredar tersebut: “Pencurian anak di sungai udang kakap. Pelaku di amankan di kantor polisi kakap dan kendaraan pelaku di bakar masyarakat. Waspadalah buat anak-anak bapak ibu sekitar. Jagai anak bapak ibu demi keamanan. Tksh”
Untuk menjelaskan kejadian sebenarnya berikut penjelasan yang diberikan Jajaran Polsek Sungai Kakap yang kalbar.turnbackhoax.id kutip dari tribunpontianak.co.id, bahwa Jajaran Polsek Sungai Kakap berhasil mengamankan tersangka pencabulan (RR) di Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Senin (22/10/2018).
Menurut Kapolsek Sungai Kakap, IPTU Antonius Pardamean, tersangka diduga akan melakukan pencabulan pada VK yang masih berusia 7 tahun.
“Pada saat itu pelaku jalan-jalan di sekitar TKP tak jauh dari Masjid sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian tersangka melihat korban sedang jalan kaki saat sepulang sekolah,” ujarnya.
Setelah itu diakui Kapolsek tersangka mencoba menggoda korban dan melakukan upaya pencabulan tersebut.
“Pelaku awalnya menggoda korban dan mengajak korban untuk ke WC masjid tersebut. Didalam WC tersebut pelaku meraba kaki korban dan menyingkap rok yang dikenakan korban sehingga korban ketakutan dan berteriak minta tolong,” katanya.
Kemudian tersangka diakui oleh Kapolsek langsung melarikan diri dan dikejar oleh masyarakat sekitar.
“Karena panik pelaku langsung melarikan diri ke semak-semak disekitar TKP dan berhasil ditangkap oleh warga dan dilaporkan ke pihak kepolisian. Selanjutnya bersama-anggota Reskrim polsek sungai kakap membawa pelaku ke unit PPA Sat Reskrim Polresta Pontianak kota,” katanya.
Saat itu pula motor yang diduga digunakan tersangka di bakar oleh masyarakat setempat.
Sementara itu Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah, warga sempat heran dengan gerak-gerik pelaku.
“Masyarakat berfikir mungkin mau menjemput anak sekolah, ternyata mungkin dia ini sudah menargetkan,” katanya.
Nurhalijah mengatakan, korban yang baru berumur sekitar tujuh tahun ditemukan orangtuanya dalam kondisi celana yang sudah terbuka di wc rumah ibadah. Kades menjelaskan, korban saat itu pulang sekolah menuju rumahnya bersama satu orang rekannya.
“Jadi si anak ini pulangnya berdua. Saat pulang sekolah, kemudian ditarik oleh orang itu, dibawa ke wc. Korban ini sempat di kurung di sana, sementara kawannya berhasil melarikan diri,” ujarnya.
Ibu korban kemudian berusaha mencari keberadaan anaknya dan mendengar suara teriakan anaknya dari wc tersebut. “Mamanya ini kemudian nyusul dan mendengar suara di dalam wc, kemudian digedor. Ternyata memang ada anaknya di sana dan saat itu kondisi celana anaknya sudah terbuka,” jelasnya.
Karena saat itu memang warga juga sudah mengetahui lalu bergerak cepat dan mencari pelakunya.
“Dalam waktu cepat masyarakat datang dan mengamankan pelaku kemudian dibawa ke Rumah RT. Pelaku ini bukan orang setempat,” katanya.
Karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, pelaku kemudian dibawa ke Polsek untuk diamankan. “Kemudian dia dinaikan ke pick up dibawa ke Polsek, karena masyarakat juga sudah emosi, setelah itu massa membakar motornya,” tuturnya.
Akibat kejadian ini ia berharap masyarakat khusunya para orang tua untuk lebih berhati-hati menjaga anaknya. “Masyarakat harus waspada terlabih untuk masalah penculikan anak, makanya karena ada kejadian ini masyarakat semakin heboh,” tuturnya.
Dia mengakui di desa tersebut juga sudah ada komunitas kemananan yang walaupun diakuinya belum dibentuk secara resmi. “Kalau keamanan kita sudah ada seperti dari kadus dan RT yang dibawahi langsung oleh babinkamtibmas makanya jika ada masalah keamanan seperti ini agak cepat diatasi,” tutupnya.
Referensi: