
*AMPI : Budaya Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
PONTIANAK – Aliansi Masyarakat Peduli Informasi (AMPI) Kalbar menggelar aksi dan pagelaran budaya, di Taman Digulis Untan, Sabtu (25/8/2018). Ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap perkembangan dunia digital dengan begitu maraknya disebar berita hoaks, serta tagar-tagar di medsos yang bersifat provokatif yang dikhawatirkan bisa memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa dan negara.
Korlap AMPI, Furqon, mengatakan AMPI turun ke jalan dan sepakat merapatkan barisan. Tujuannya menolak hoaks dan ujaran kebencian yang sengaja disebar melalu media sosial (medsos) dan isinya pun provokatif.
“Kita sebagai anak bangsa jangan mau terpengaruh begitu saja, jangan mau dipecah belah. Sekarang ini istilah yang cocok jarimu itu harimaumu. Begitu gampang share berita padahal muatannya hoaks dan mengandung ujaran kebencian. Ini sangat berbahaya,” ungkapnya.
Ketua AMPI Kalbar, Edi Suhairul, menjelaskan atraksi kuda lumping merupakan media untuk alat komunikasi.
“Bayangkan saja jika satu alat musik dibunyikan nadanya gak bagus, tapi beberapa alat musik digabungkan dan dibunyikan menjadi alunan nada yang indah. Apalagi jika ada lagunya, ada tariannya. Itulah yang kita ibaratkan perbedaan itu harusnya meyatukan. Kita ingin NKRI ini selalu terjaga persatuan dan kesatuannya,” papar Edi.
Puluhan penari kuda lumping menunjukkan aksi memukaunya. Tak heran, masyarakat yang melintas di sekitaran bundaran Untan turut terkesima menyaksikan pertunjukkan budaya tersebut.
AMPI dalam aksinya menyampaikan beberapa pernyataan sikap, yakni:
Pertama, mengecam keras tindakan serta penyebaran ujaran kebencian, tagar yang bersifat provokatif karena hal ini berpotensi untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan bertentangan dengan Dasar Negara Pancasil, UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Kedua, menolak dengan tegas segala bentuk provokatif dan tindakan yang mengatasnamakan SARA yang ada di Kalbar.
Keempat, menolak segala bentuk dan tindakan politisasi ruang dan tempat fasilitas negara sebagai ajang berpolitik praktis.
Keempat menyerukan kepada seluruh organisasi/lembaga dan seluruh masyarakat Kalbar untuk tidak terhasut dan terprovokasi serta meningkatan kewaspadaan dan melakukan pencegahan terhadap upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa di Kalbar. (nin)