Ramai dishare melalui media sosial Facebook (Fb) terkait daging sapi yang terjangkit Tuberkolosis (TB). Berikut isi pesannya:
PESANAN dari grup whtsapp …
Tq Alias Shaari
?Alert: SARAN DOCTOR Penting Mesej kepada anda – selamatkan diri sendiri, keluarga dan lain-lain. Jika anda melihat Bubbles Warna Putih dalam Daging, ia adalah TB Haiwan dan sangat Berbahaya untuk kesihatan anda. Tolong berhati-hati.
kredit : Huzz Ain
Sahih atau tidak min tk pasti, yg pasti jagalah permakanan harian kita. Ambil berat ttg kebersihan dgn keadaan lauk mentah yg kita nak beli
Pesan dari grup whatsapp…
Terima kasih alias shari
Waspada: saran dokter adalah pesan penting untuk anda – menyelamatkan diri, keluarga dan orang lain. Jika anda melihat gelembung putih dalam daging, itu tb hewan dan sangat berbahaya untuk kesehatan anda. Harap berhati-hati.
kredit : Huzz Ain
Asli atau tidak min tk, yang pasti setelah konsumsi sehari-hari kita. Peduli dengan kebersihan dengan piring mentah yang ingin kita beli
Penjelesan
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru / berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial tinggi.
Penyakit tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh termasuk meninges, ginjal, tulang, nodus limfe. Infeksi awal biasanya terjadi 2-10 minggu setelah pemajanan. Individu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun.
Penyebab TB paru adalah Mycobacterium Tuberculosis sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 mm, tebal 0,3-0,6 mm sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak/lipid. Lipid ini yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam. Kuman ini juga tumbuh lambat dan sensitive terhadap panas dan sinar UV. Ada beberapa jenis kuman ini yang patogenik.
Mycobacterium Tubercullosis merupakan penyebab tuberculosis pada manusia sedangkan Mycobacterium Bovis penyebab tuberculosis pada sapi dan kerbau. Mycobacterium bovis merupakan penyebab utama tuberculosis zoonotik sehingga perlu mendapat perhatian serius..
Organisasi Kesehatan Sedunia, WHO, mendesak diambil tindakan untuk menghentikan penularan tuberkulosis dari hewan ke manusia. WHO memperingatkan yang disebut TB zoonosis, menewaskan lebih dari 12.000 orang dan menjangkiti sekitar 150.000 lainnya setiap tahun.
Dalam pemberitaan yang kalbar.turnbackhoax.id kutip dari VOA Indonesia dengan judul “WHO Serukan Tindakan untuk Hentikan Penularan TB dari Hewan ke Manusia” di sana dimuat WHO mengatakan bahwa TB pada hewan telah terlalu lama diabaikan dan sudah saatnya untuk melenyapkannya. Jadi, untuk pertama kalinya, WHO mengeluarkan peta jalan untuk memberantas tuberkulosis pada hewan dan penularannya ke manusia.
Anna Dean adalah pejabat bidang teknis untuk tuberkulosis pada hewan dan obat kebal TBC di WHO. Dia mengatakan bahwa TB pada hewan merupakan masalah global, tetapi penyakit ini umumnya berkembang di Afrika dan pada tingkat yang lebih rendah di wilayah Asia.
“Penyakit ini terutama menular ke manusia melalui makanan – dan produk susu yang belum dipanaskan atau dimasak. Yang kurang umum, juga dapat ditularkan melalui konsumsi daging hewan sakit yang tidak diolah dengan benar,” ujar Dean.
Selain sangat berbahaya terhadap keamanan pangan dan kesehatan manusia, WHO mengemukakan penyakit TB pada sapi mengancam kehidupan orang dan kendala utama pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.
Sementara itu dikutip dari detik.com dari pemberitaaan berjudul “Hewan Kurban Terinfeksi Cacing danTB”
Spesialis dr Frans Abednego Barus, SpP, mengatakan bahwa TB pada sapi berbeda dengan TB pada manusia. Pada sapi bakteri penyebab penyakit adalah jenis Mycobacterium bovis sedangkan pada manusia jenisnya adalah Mycobacterium tuberculosis.
“Aman itu… tidak bisa saling infeksi. Mungkin saja kena tapi tidak menimbulkan TB paru,” ujar dr Frans kepada detikHealth dan ditulis Minggu (3/9/2017).
Dokter dari Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini menambahkan warga cukup masak daging kurban dengan matang saja maka bakteri akan mati.
“Tetap masak dengan keadaan well done (matang penuh -red) akan membunuh kuman,” pungkasnya. (*)
Sumber: