Klarifikasi Dugaan keberangkatan pribadi, ketidakpedulian dan insiden bendera terhadap Lalu Muhammad Zohri

Selebrasi Lalu Muhammad Zohri saat memenangkan kejuaraan dunia lari 100 meter di Finlandia menyita perhatian publik. Terutama saat Zohri bersujud di lintasan lari usai menjadi juara dunia.

Dalam video yang beredar, Zohri bersujud selama beberapa detik. Sikapnya itu seolah menunjukkan rasa kebersyukurannya kepada Tuhan atas prestasi yang telah ditorehnya.

Selepas bersujud, Zohri pun langsung bangkit kembali dan berlari ke arah pewarta. Namun selepas itu, ada peristiwa yang membuat publik Indonesia terhenyak. Yakni momen ketika Zohri berlari kesana kemari demi mencari bendera Indonesia.

Zohri tampak kebingungan mencari tim officialnya (Youtube). Dalam video yang beredar memang terlihat Zohri menengok ke segala arah untuk mencari timnya.

Namun dalam sebuah foto justru terlihat Zohri sedang meletakkan bendera merah putih di pundaknya. Publik pun sempat lega dan akhirnya tak lagi mempermasalahkan soal insiden bendera itu. Zohri saat mengangkat bendera merah putih (Youtube).

[PENJELASAN]

Kejuaraan IAAF World U-20 Championships di Finlandia adalah agenda resmi PB PASI. Ini tercantum di web resmi PB PASI [1]. Artinya, atlet yg berangkat ke sana otomatis di bawah naungan PB PASI, bukan individu.

Untuk insiden bendera dan ketidakpedulian, selain karena di luar dugaan, ada batasan akses ke arena perlombaan,

Melalui keterangan tertulisnya, Wiwiek (KBRI) menjelaskan pihaknya tak punya akses masuk ke arena untuk memberikan bendera, terkecuali wartawan televisi.

“Sangat banyak media Amerika Serikat (AS) yang siap meliput di garis finis. Mereka sudah bawa bendera mereka karena mereka yakin AS selalu menang di sprint 100 meter,” tulis Wiwiek.

“Media Indonesia satu pun tidak ada yang hadir. Jadi, tidak ada media kita yang meliput di garis finis. Sementara para pelatih duduk di tribune, tidak boleh masuk ke lintasan. Bagaimana pelatih bisa cepat masuk ke garis finis berikan bendera, dibanding wartawan-wartawan AS yang memang sudah siap siaga meliput di garis finis?” [2]

Selain itu, pemberian bendera disebutkan merupakan tugas ofisial,

“Kami memang terkaget-kaget, tetapi soal pemberian bendera itu tugas ofisial di lapangan, bukan karena bendera tidak ada. Dari awal tiba semua sudah kami cek, bendera tidak masalah,” ucap Wiwiek.

“Ofisial di sana saja yang terlambat serahkan bendera Merah-Putih Saya juga heran kenapa ofisial tidak cepat berikan bendera Indonesia, pasti mereka kaget kita bisa juara dunia,” pungkasnya. [3]
**********

REFERENSI

http://www.indonesia-athletics.org/index.php/inside-pasi/item/601-kalender-kegiatan-pb-pasi-2018

https://olahraga.kompas.com/read/2018/07/13/19221878/penjelasan-kbri-finlandia-soal-insiden-bendera-lalu-muhammad-zohri

https://kumparan.com/@kumparansport/argumentasi-dubes-ri-tentang-bendera-merah-putih-untuk-lalu-zuhri-27431110790544464

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *