PONTIANAK – Kabut asap kembali melanda Kalbar, dampaknya Dinas Pendidikan Kota Pontianak hingga mengeluarkan surat edaran untuk meliburkan sekolah.
Buntut dari kabut asap ini, kembali beredar ajakan gerakan satu ember garam di depan rumah. Berikut informasi yang diedarkan melalui whatsapp grups.
“Ayo warga Kalimantan di saat ini kita lagi mendapatkan bencana asap…di mohon untuk warga kalimantan barat kita lakukan gerakan 1 ember air garam agar mempercepat air hujan turun. Saat ini asap sudah menyebar di mana mana dengan aksi 1 ember air garam di depan rumah kita masing masing dapat membantu mempercepat penguapan …semakin banyak yang melakukn aksi 1 ember air garam semakin cepat penguapan dan turun hujan. Tolong sebar ke media yang Anda punya! “
Ajak ini sebenarnya pernah beredar di tahun 2015 silam. Oleh karena di tahun tersebut bencana kabut asap melanda Kalimantan Barat. Namun, ajakan menaruh garam untuk memancing hujan ini dibantah langsung oleh BMKG, yang memastikan itu hoaks.
Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG, Hary Tirto Djatmiko menegaskan isi pesan berantai tersebut salah alias hoax.
“Broadcast itu hoax. Pesan itu juga pernah terjadi di bulan September dan sudah pernah diklarifikasi,” ucap Hary dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/10/2015) yang dikutip kalbar.turnbackhoax.id, Senin (20/8/2018).
Hary mengimbau agar masyarakat tidak percaya begitu saja dengan pesan berantai yang tidak jelas sumbernya. Menurutnya air garam dalam baskom itu tidak bisa membuat uap dan menyebabkan hujan turun.
“Analogi mudahnya seperti ini, jangankan sebaskom air, baskom sebesar lautan dan samudera saja belum bisa serta merta membuat uap air di udara jadi jenuh dan turun hujan,” katanya. (*)
Referensi:
https://news.detik.com/berita/d-3049266/bmkg-pesan-broadcast-pancing-hujan-pakai-baskom-garam-hoax