
KETAPANG – Viral adanya kerjasama Polres Ketapang dengan Kepolisian Republik Rakyat Tiongkok menghebohkan dunia maya.
Sebuah foto menunjukkan plakat bertuliskan Kantor Polisi Bersama antara Polres Ketapang dengan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok Provinsi Jiangzu Resor Suzhou, jadi perbincangan banyak orang.
Karena hal ini , Kapolres Ketapang AKBP Sunario akhirnya dicopot dari jabatannya.
Di dalam surat telegram nomor ST/1726/VII/2018 tanggal 13 Juli 2018, tertulis AKBP Sunario yang merupakan Kapolres Ketapang dimutasikan sebagai Pamen Polda Kalbar.
“Terkait dengan insiden kemarin, jadi memang Polres Ketapang tidak melalui prosedur yang sudah ditetapkan sehingga kita lakukan pemeriksaan, dan hasilnya Kapolresnya kita copot hari ini,” kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono yang Hoax Crisis Center kutip dari kumparan, Jumat (13/7/2018).
Didi mengatakan, dalam menghadiri undangan kepolisian China, seharusnya Sinario tidak memakai pakaian dinas resmi. Namun, Sunario dan jajaran Polres Ketapang hadir menggunakan pakaian dinas.
“Mereka menghadiri acara tersebut dianjurkan tidak memakai pakaian seragam. Tapi ternyata mereka memakai pakaian dinas resmi, dan melakukan foto bersama dengan kepolisian dari luar negeri,” imbuhnya.
Mabes Polri justru menyatakan AKBP Sunario telah dicopot dari jabatan Kapolres Ketapang karena kerjasama dengan kepolisian China tersebut. Lewat pernyataan Karo Penmas Divisi Humas Polri Muhammad Iqbal yang Hoax Crisis Center kutip dari Merdeka.com disebutkan Kapolres Ketapang dicopot karena tidak sesuai dengan mekanisme yang ada di Polri. Seharusnya setiap kerjasama dengan negara lain kewenangannya ada di Mabes Polri.
“Apa yang dilakukan Kapolres itu tidak sesuai mekanisme yang ada di Polri, di mana kerjasama dengan negara lain atau polisi negara lain, itu kewenangannya ada di Mabes Polri,” kata Iqbal.
Referensi: