
- Landak Gelar Tolak Bala
LANDAK – Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyikapi isu-isu yang beredar akhir-akhir ini dan berpesan jangan terpancing atau percaya dengan perhitungan cepat yang menjadi pemicu kejadian tersebut.
“Jangan gara-gara kiriman yang diposting lalu terpancing dengan emosi. Menjaga situasi pada saat ini supaya tetap aman dan kondusif, dan mengikuti semua aturan yang ada kita sama-sama berusaha dan bantu berdoa serta menerima dengan ikhlas atas apa yang diperbuat dengan saya,” kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa saat menghadiri ritual tolak bala Pemabangk di Ngabang, Landak, Sabtu (30/6).
Dengan kejadian yang terjadi beberapa hari sebelumnya, pemerintah berserta tokoh mayrakat dan aparat di Ngabang, Landak menggelar ritual adat tolak bala (Pamabangk). Untuk menolak semua bala bencana dan hal-hal jelek yang sebelumnya terjadi, agar tidak terulang kembali
Ritual adat dipimpin oleh pengurus Adat (Pamang Pangaraga) bernama Muntok dengan melakukan ritual pemotongan babi dan pemotongan ayam kampung serta perlengkapan adat lainnya di Terminal Putri Dara Hitam Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Diikuti oleh masyarakat adat Dayak dan warga sekitar Terminal.
Kegiatan Pamabangk masih berlangsung dengan panggang babi dan ayam oleh masyarakat yang sebelumnya telah dipotong. Keadaan selama kegiatan berjalan lancar dan kondusif. Pengamanan kegiatan ritual adat Tolak Bala dilaksanakan oleh Personil Polsek Ngabang, Polres Landak dan BKO Polda Kalbar.
Hadir pula Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono dan dan Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi serta Bupati Landak Karolin Margret Natasa di Terminal Putri Dara Hitam Ngabang.
Dalam sambutan Ketua DPRD Kabupaten Landak Ketua DPRD Landak Heri Saman menyampaikan bahwa adat tapung tawar atau tolak bala ini adalah Inisiatif dari pengurus Adat di Kabupaten Landak untuk menyejukkan situasi di wilayah Kabupaten Landak terkait situasi hasil pilkada 2018.
“Mengajak kembali ke situasi yang normal dan damai, jangan mudah terprovokasi atas apa yang ada di media sosial mari rapatkan barisan perkokoh apa yang telah kita jalin selama ini,” kata Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Landak itu.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono menjelaskan, dengan dilaksanakannya apel Kebhinekaan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa di Kabupaten Landak hubungan antar Etnis dan Agama sangat lah erat dan mendapat apresiasi di seluruh Indonesia.
“Jagalah situasi dan keamanan di wilayah kab. Landak supaya menjadi minat para investor untuk menanamkan modalnya karena hamparan di wilayah Kab. Landak masih luas.
Agar mematuhi aturan atau norma-norma yang ada dengan saling menghargai, bertoleransi, saling membangun, menghormati dan saling bantu membantu dalam bermasyarakat,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono.
“Kita harus memahami yang dipimpin yang memimpin dan aturan yang ada Jangan mudah percaya dengan berita-berita Hoax lebih baik di crosscheck atau di tanyakan dulu kebenarannya,” ujar Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono.
Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi menyatakan, “Mari kita bersama-sama menjaga kearifan lokal di wilayah ini. Jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang beredar di media sosial yang bisa merusak kerukunan antar suku dan umat beragama. Kami bersama-sama datang kesini untuk menjaga situasi dan keamanan di wilayah Kabupaten Landak,” ungkapnya.
[ informasi oleh Kepala Urusan Liputan Produksi Dokumentasi (Lipprodok) Humas Polda Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Cucu Safiyudin ]